Rabu, 14 September 2011

Desember Kelabu

aku senang karena dia.. dia selalu memberikan kebahagiaan untuk-ku.. aku bahagia mengenalnya.. hari-hariku terasa semakib berwarna, apalagi jika dia ada disampingku,.
kebahagiaan yang ku rasakan ini tiba-tiba tertunda, ketertundaan yang bukan hanya aku saja yang merasakan..

aku mempunyai nenek (ibu dari ibu-ku). beliau sedang sakit (tumor rahim), memang keadaan beliau sudah beberapa bulan ini makin terlihat memburuk.
sebelumnya sudah pernah ditawarkan oleh kedua orang tua-ku, untuk mengobatinya ke Rumah Sakit, nenek ku menolak, beliau bilang, "selesaikan rumah dulu, baru bawa saya ke RS" pintanya. karna pada saat itu orang tua ku beserta nenek punya rencana untuk memperbaiki rumah yang kami tempati sekarang ini. orang tua ku sudah berkali-kali menyarankan hal yang sama, tapi nenek-ku tetep pada kemauannya..
akhirnya diselesaikanlah tugas untuk memperbaiki rumah kami..
setelah selesai, keadaan nenek-ku cukup membaik, tapi lama-kelamaan kondisinya makin lemah..
beliau sering merintih kesakitan dibagian perutnya, jika buang air pasti mengeluarkan darah, tiap kali mengeluarkan darah, nenek-ku terlihat lemas.. aku makin tak kuasa melihatnya..
"Ya Allah angkatlah penyakin yang diderita nenek-ku, hilangkan rasa sakit yang beliau rasakan." doa ku tak henti-hentinya pada Sang Pencipta..

karna sudah terlalu lama sakit yang diderita nenek-ku dan makin hari makin tak kuasa kami melihat kondisinya yang melemah. akhirnya saran kedua orang tua-ku muncul lagi, untuk kali ini nenek tidak menolak, kami senang.. mulai-lah pengobatan itu berjalan. pengobatan demi pengobatan dijalani nenek di RS. Dokter-dokter yang mengobati nenek ku selalu menyarankan untuk melakukan operasi, awalnya nenek menolak tapi akhirnya luluh juga. setelah nenek siap untuk melakukan operasi apa yang terjadi?????
dokter bilang, "peralatan medis yang ada di RS kami kurang lengkap, jika mau kami beri surat rujukan ke RS yang fasilitas dan alat2 medis'nya lengkap."
sempat kecewa dengan ucapan dokter tsbt. jika memang peralatan medis untuk operasi kurang lengkap knpa tidak memberi tau dari awal sejak dokter tersebut menawarkan operasi..
tak mau mengunggu lama, orang tua ku langsung mengurus surat rujukan dari RS awal ke RS yang disarankan dokter tersebut..
tidak mau menunggu lama juga, kami membawa nenek ke RS rujukan tersebut, setelah pemeriksaan, apa yg disampaikan??dokter yg menangani bilang, "sebelum di operasi kami harus melakukan tahapan2 ppemeriksaan terlebih dahulu."
orang tua ku sudah bilang pengobatan yang sebelumnya sudah dijalani di RS sebelumnya dan diberi rujukan ke RS ini untuk melaksanakan operasi. pihak RS rujukan tersebut tetap bilang, sebelum dilakukan operasi mereka harus tetap memeriksa nenek dari pengobatan awal, agar mereka tau bagaimana perkembangan penyakit itu..

rasa kecewa itu muncul makin mendalam.. setelah diberitahu pada nenek, nenek menolak jika harus melakukan pengobatan ulang. karna kondisi fisik nenek juga sudah terlihat lemah, kami pun dengan terpaksa mengikuti kemauan nenek, yaitu berobat jalan.
pengobatan demi pengobatan dicoba. mulai dari obat-obatan herbal sampai memanggil orang yang dipercayai bisa menyembuhkan penyakin yang diderita nenek. hasil awal pengobatan memang menunjukkan hasil yang memuaskan, nenek juga terlihat lebih segar..
beberapa bulan menjalani'nya, tumor nenek terlihat makin membesar, nenek juga makin sering merintih kesakitan.. gak tega melihat nenek seperti itu..
tidak ada hasil yang sempurna dari berbagai penobatan yang dijalani, mungkin sudah waktunya nenek pergi..
kami berusaha melakukan apapun yang nenek minta..

malam itu 16-12-2008
setelah sholat mahgrib, kakek (ayah dari ayah saya) datang kerumah, beliau membacakan surat yasin didepan segelas air putih. yang setelah dibacakan itu, langsung diminumkan ke nenek.
sesendok demi sesendok di masukkan ke mulut nenek, tapi air itu tidak seutuhnya tertelan oleh nenek, terlihat masih menyangkut ditenggorakan dan mulutnya.. kami semua yang ada disamping nenek bingung..
akhirnya, aku disuruh oleh ibu memanggi orang yang dinilai cukup tau tentang dunia lain selain kehidupan nyata.. begitu datang beliau memejamkan mata sebentar dan saat membuka mata, beliau bilang, "dia sudah tidak ada." kami semua kaget.. air mata demi air mata menetes begitu saja.. ayahku masih memegang tangan nenek dan bilang, "ibu bangun". yaa walaupun nenek itu mertua dari ayah ku, tapi rasa sayang nya tak lebih kepada seprang ibu..
aku menangis sejadi-jadinya, nenek yang aku sayang, yang selalu menyayangiku telah pergi..
aku sedih, sempat tak rela.. tapi mau gimana lagi, beliau sudah tenang disana. nenek pergi dengan muka begitu bersih dan tersenyum.. terlihat begitu ikhlas.
terakhir sebelum muka nenek tak terlihat lagi, aku ingin sekali mencium kening'nya.. tapi aku tak sanggup. air mataku terus menetes melihat nenek..

nenek sudah tenang sekarang.. semoga nenek diampuni dosa-dosanya, diberikan tempat terindah di sisi Allah, dan semoga selalu bahagia..
selamat jalan nek,,
nenek kan selalu ada dihati-ku... LOVE U

Tidak ada komentar:

Posting Komentar