Setelah mengetahui semua tentangnya, aku merasa tidak ada yang beda dengan perasaanku sebelumnya ke dia.. aku masih tetap sayang dia. Insya Allah aku terima dia apa adanya..
Singkat cerita, aku makin sering bertemu dengannya, setiap ada yang merasa rindu, kami usahakan waktu luang kami bersama. walau kadang mendadak. makin bersamanya aku makin merasa bahagia, karna setiap ada didekatnya dia membuatku merasa istimewa, aku belum pernah merasakan disitimewakan seperti ini sebelumnya. dia begitu menjagaku, melindungiku disetiap langkahku.
aku gak menyangka, orang seperti dia bersikap sangat baik padaku. dia sama sekali tidak menunjukkan kekuranggan'nya melainkan kekurangannya itu dia jadikan kelebihan dihadapanku.. aku bahagia sekali memilikinya..
sebelumnya aku selalu meninta dia untuk singgah dirumah ku walau sebentar, karna aku ingin dia kenal dengan orangtuaku dan adik-ku, begitu juga sebaliknya..
tapi sejak tau kondisinya, kadang aku ragu untuk mengajaknya..
sekarang dia yang biasa menolak jika aku ajak ke rumah, malah berbalik tanya dan minta aku mengajaknya ke rumah..
suatu hari, ketika selesai bertemu'nya, seperti biasa dia mengantarku pulang. saat itu orang yang biasa menjemputnya belum datang, sebelumnya saat diperjalannan pulang dia sempat bilang mau mampir kerumah. aku bingung mau jawab apa?! mau nolak, susah.. akhirnya aku nekat saja bilang 'iya' padanya, agar selama menunggu jemputannya itu dia menunggu dirumah saja, karna aku ga tega juga biarkan dia sendiri menunggu diluar sana..
sampai dirumah, orangtua-ku masih berada diluar rumah.. sambil menunggu kami ngobrol di ruang tamu depan..
cukup lama menunggu, orangtua ku yang datang lebih dulu ke rumah.. pertama melihatnya sih biasa, tak ditunjukkan'nya wajah tidak suka atau menolak..
gak lama kemudian jemputannya datang membawa satu kantung pelastik ukuran besar dan isinya itu oleh-oleh dari kampung tempat kelahirannya..sebelumnya aku memang nitip oleh-oleh padanya, tapi gak nyangka sebanyak itu dia bawa..
setelah menyerahkan buah tangan'nya, dia pun pamit pulang. dia juga pamit sama orangtua-ku.. aku sempat lega karna orangtua ku tidak menunjukkan hal yang tidak baik didepan'nya..
ternyata...malam itu juga sebelum kami semua istirahat, Ibu ku menanyakan dia dan menyatakan ketidaksetujuan'nya kalau aku dekat dengan'nya. mendengar itu, aku menangis tapi tak ku tunjukkan dihadapan Ibu-ku..
malam berikutnya, gantinga Ayah-ku mengungkapkan hasl yang sama seperti Ibu-ku dimalam sebelumnya.. aku disuruh menjauh darinya, padahal aku sangat sayang padanya.. kesedihan-ku makin menjadi, aku luapkan semua didalam kamar.. aku bingung harus bilang apa padanya jika dia bertanya tentang orangtuaku..
dan benar saja,,saat dia menelpon dan menanyakan hal yang tidak ingin aku bahas yaitu tentang tanggapan orangtua ku padanya, aku benar-benar bingung harus jawab apa?! ingin langsung jujur padanya, tapi aku takut, aku takut dia benci pada orangtua-ku..karna saat itu aku-pun lagi sayang-sayang'nya padanya.. sebelum menjawab aku hanya bisa menangis dibalik telepon, sambil menstabilkan suaraku, aku beranikan diri tuk bilang "biasa-biasa aja"..aku BOHONG! aku bohong padanya, karna suatu hal dan karna tak ingin menyakitinya juga, walaupun aku sadar suatu hari dia akan tau yang sebenarnya,,
singkat cerita setelah berbincang dengannya ditelepon, aku menangis sejadi-jadinya.. aku merasa bersalah padanya dan juga irangtua ku..aku membohongi mereka yang aku sayang..
maafkan aku..maafkan aku..
hanya itu yang bisa keluar dari mulutku..
aku sedih...sangat sedih...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar